Pengaruh Merokok Terhadap Populasi Bakteri Saliva Dalam Rongga Mulut
Daftar Isi:
- Rasa tidak nyaman dalam rongga mulut sering dialami setelah makan. Sebagian orang mengatasinya dengan merokok. Penelitian terdahulu menyatakan, bahwa asap rokok dapat menghambat pertumbuhan Steptococcus sp. dan Staphylococcus sp. secara in vitro. Pengaruh merokok terhadap populasi bakteri saliva dalam rongga mulut belum diketahui, sehingga perIu dilakukan penelitian. Penelitian ini bersifat eksperimental prospektif Saliva dari sukarelawan ditampung sebelum merokok, setelall 15 menit, dan setelall 30 menit merokok. Semua sampel diencerkan secara berseri, lalu ditanam pada agar nutrien secara pour-plate. Jumlah colony fimning unit (cfu) dihitung setelah diinkubasi 37°C semalam. Data dianalisis dengan student t-test. Hasil Analisis menunjukkan tidak terdapat perbedaan jumlah ciu yang signifikan antara perokok dan bukan perokok setelah 15 menit ataupun 30 menit. Dengan demikian, disimpulkan bahwa merokok selama lima bel as menit maupun tiga puluh menit mempengaruhi populasi bakteri dalam saliva, namun tidak secara signifikan. Meskipun merokok dapat mengurangi populasi bakteri saliva dalam rongga mulut, merokok tidak dianjurkan untuk tujuan tersebut mengingat efek samping merokok itu sendiri.