Daftar Isi:
  • Pada sistem kelistrikan kilang PT. Pertamina EP Ramba memiliki sistem pembangkit listrik sendiri yang terdiri dari PLTU, PLTG dan PLTD. Pembangkit-pembangkit ini memiliki fungsi yang sangat vital yaitu mensuplai listrik kilang terutama pada unit-unit produksi. Apabila terjadi gangguan pada sistem kelistrikan, maka secara langsung akan mempengaruhi proses operasi unit-unit produksi di area kilang sehingga akan menimbulkan kerugian ekonomis khususnya bagi perusahaan. Masalah yang dihindari adalah terjadinya black out atau pemadaman total. Salah satu penyebabnya yaitu frekuensi kerja turun di bawah 48 Hz sehingga engine pembangkit akan trip secara otomatis. Lamanya waktu penyediaan power untuk operasi kilang tergantung dari proses inisialisasi sistem pembangkit. Bila terjadi total blackout, waktu yang dibutuhkan hingga energi siap digunakan untuk proses kilang cukup lama (± 20 jam) bahkan bisa sampai berminggu-minggu, waktu penyediaan tenaga semakin singkat jika tidak terjadi total blackout, bila masih tersisa satu atau lebih engine pembagkit yang masih dapat bertahan setelah gangguan di isolasi menggunakan sistem load shedding yaitu dengan cara melepaskan sejumlah beban yang tidak berkaitan dengan sistem pembangkitan. Pada kerja praktek ini, akan dilakukan penelitian sistem load shedding dengan menggumpulkan data-data yang akan digunakan untuk menganalisis kehandalan sistem load shedding terhadap gangguan. Dari hasil pengamatan dan analisis data, sistem load shedding yang digunakan cukup handal dalam mengatasi berbagai gangguan pada sistem kelistrikan di kilang PT Pertamina EP Ramba.