Daftar Isi:
  • Demam adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan suhu tubuh di atas normal, dan merupakan sindrom iatropik yang paling sering ditemukan di Indonesia. Demam dianggap penting dan berhubungan dengan banyak penyebab. Secara empiris, banyak bahan tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan demam, salah satunya adalah rimpang jahe merah ( Zingiberis rhizoma). Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efek ekstrak etanol rimpang jahe merah sebagai antipiretik terhadap mencit galur Swiss- Webster. Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit jantan galur Swiss-Webster. Demam diinduksi dengan injeksi pepton pada mencit secara subkutan, dan setelah mencapai suhu maksimum ( 5.5 jam) kemudian dibagi dalam 5 kelompok perlakuan secara acak ( n=5). Kelompok I, II, dan III adalah kelompok bahan uji EERJ dengan dosis 1.25%, 2.5%, dan 5%, sedangkan kelompok IV adalah kelompok kontrol positif menggunakan asetosal, dan kelompok V adalah kelompok kontrol negatif menggunakan CMC 1%. Data yang diukur adalah suhu tubuh mencit (o C) yang diukur per rektal dengan interval 30 menit selama pengamatan 210 menit. Analisis data menggunakan ANAVA dan uji beda rata-rata Tukey HSD( α = 0.05). Hasil dari penelitian ditemukan bahwa EERJD-2 dan EERJD-3 efektif dalam menurunkan suhu tubuh mencit bila dibandingkan dengan kontrol negatif ( p= 0.026, p= 0.01), EERJD-2 dan EERJD-3 memiliki efikasi yang sama dengan kontrol positif walaupun EERJD-2 lebih lemah daripada EERJD-3. Penelitian ini memberi kesimpulan bahwa ekstrak etanol rimpang jahe merah memiliki efek antipiretik terhadap mencit galur Swiss-Webster.