Daftar Isi:
  • Buah Merah diduga secara empiris dapat mengobati kanker. Kandungan kimia dalam Buah Merah seperti tokoferol dan β karoten mempunyai efek antikanker, disamping efek kandungan kimia lainnya yang menunjang penyembuhan kanker. Karsinoma serviks merupakan salah satu keganasan penyebab utama kematian wanita di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk melihat efek toksik ekstrak Buah Merah terhadap kultur sel karsinoma serviks (sel HeLa). Penelitian dilakukan secara in vitro dengan berbagai dosis ekstrak Buah Merah, sebagai kontrol positif, doksorubisin 15 �g/ml. Setelah sel/sel HeLa perlakuan diinkubasi selama 24, 48 dan 72 jam, dilakukan pengamatan dengan cara menghitung jumlah sel hidup. Hasilnya menunjukkan ekstrak Buah Merah dapat bersifat toksik terhadap sel HeLa. Lethal Concentration (LC50) Buah Merah pada pengamatan 24, 48 dan 72 jam sebesar 0,1343 �g/ml; 0,02511 �g/ml dan kurang dari 0,0078125 �g/ml sedangkan persentase kematian sel menggunakan doksorubisin 15 �g/ml pada pengamatan 24, 48 dan 72 jam sebesar 40,30%; 75,96% dan 90,87%. Hasil uji doubling time terlihat jumlah sel hidup menurun secara linear terhadap waktu inkubasi dan besar dosis Buah Merah yang digunakan. Dari hasil Uji Anova dan Tukey HSD pada waktu inkubasi 24, 48 dan 72 jam menunjukkan efek sitotoksik terhadap sel HeLa yang sangat signifikan (p = 0,000) Dapat disimpulkan bahwa semakin besar pemberian dosis ekstrak Buah Merah pada kultur sel dan semakin lama waktu inkubasi terhadap kultur sel, maka semakin besar persentase kematian sel HeLa.