Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Salah satu penyakit yang paling banyak diderita masyarakat akhir-akhir ini adalah insomnia, yang dikarenakan adanya peningkatan stress di masyarakat. Untuk mengobati penyakit tersebut umumnya digunakan obat-obat golongan hipnotik sedatif. Seperti kita ketahui obat-obatan tersebut memiliki efek samping yang tentunya merugikan pengguna obat tersebut. Oleh karena itu diupayakan suatu alternatif lain melalui penelitian obat tradisional seperti yang akan diuji pada penelitian biji seledri dengan harapan didapatkan efek samping yang lebih nngan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah biji seledri (Apium graveolens Linn.) berefek hipnotik. Metode: Penelitian ini menggunakan 30 mencit, yang dibagi menjadi 5 kelompok. Metode yang digunakan adalah metode induksi dengan fenobarbital sebagai penginduksi tidur. Sebagai kontrol negatif digunakan aquadest. Untuk kontrol positif digunakan diazepam dan bahan yang diuji adalah ekstrak biji seledri dengan dosis 10M, 2 OM, dan 4 OM yang diberikan peroral (T=O), dilanjutkan fenobarbital yang diberikan intra peritoneal pada menit ke 45 (T=45). Data yang diukur adalah mula dan lama tidur mencit dalam menit yang dianalisis secara statistik ANA VA satu arah dengan uji beda rata-rata Student-Newman-Keuls. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa mula tidur mencit yang diberi ekstrak biji seledri lebih singkat dibandingkan dengan pemberian aquadest. Lama tidur mencit dalam menit yang diberi ekstrak biji seledri lebih panjang dibandingkan dengan pemberian aquadest. Kesimpulan: Ekstrak biji seledri 10M, 2 OM, 4 OM berefek hipnotik Saran: Penelitian mengenai ekstrak biji seledri yang berefek hipnotik perlu dilanjutkan dengan uji toksisitas dan uji efektifitas.