Daftar Isi:
  • Diabetes adalah suatu penyakit metabolik kronis yang memiliki dampak serius terhadap kesehatan, kualitas, dan harapan hidup pasien. Phaleria papuana merupakan salah satu tanaman obat yang dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi Phaleria papuana sebagai antidiabetik pada mencit yang telah dibuat hiperglikemi. Penelitian ini merupakan uji praklinis pada mencit galur Swiss Webster. Sebelum dosis uji diberikan, lakukan pengukuran kadar glukosa darah awal dengan glukometer GlukoDr. Pengukuran kadar glukosa darah diulangi pada waktu-waktu tertentu. Sebagai kontrol pembanding adalah larutan CMC 1 % dan glibenklamid. Data-data dianalisis secara statistik dengan membandingkan dua nilai pukulrata yang dilanjutkan dengan uji t-Student. HasH percobaan diperoleh persentase rata-rata penurunan kadar glukosa darah setelah 60 menit pemberian glukosa pada pemberian ekstrak Phaleria papuana 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, 600 mg/kg BB, larutan CMC 1 % dan glibenklamid berturut-turut sebesar 46,98 %, 33,54 %, 33,11 % 12,34 %, dan 60 %. Setelah 90 menit 68,31 %, 56,34,60,35 %,39,47 %, dan 69,63 %. Setelah 120 menit 77,79 %, 72,07 %, 76,64 %, 58,88 %, dan 77,25 %. Penurunan kadar glukosa darah pada pemberian ekstrak Phaleria papuana 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, dan 600 mg/kg BB dibandingkan dengan kontrol negatif bermakna secara statistik (p<0,05). Kesimpulan yang diperoleh adalah Phaleria papuana dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit yang telah dibuat hiperglikemia, dan efek terbaik pada konsentrasi 150 mg/kg BB.