Daftar Isi:
  • Krisis keuangan global yang juga melanda Indonesia membuat semua pihak sangat berhati-hati dalam mengeluarkan dananya masing-masing terutama dalam berinvestasi. Penelitian ini menjelaskan pentingnya memperhatikan kinerja keuangan dan menganalisis laporan keuangan perusahaan yang menjadi tujuan investasi. Terdapat banyak sekali cara pengukuran kinerja yang dapat ditempuh, diantaranya adalah analisis rasio keuangan dan metode prediksi kebangkrutan. Metode prediksi kebangkrutan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Altman Z-Score. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan sehingga semua pihak yang berkepentingan dapat membuat keputusan yang tepat, terutama pihak yang ingin berinvestasi pada perusahaan tersebut. Sampel digunakan dengan metode purposive sampling. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan sub-sektor konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian dari tahun 2006 hingga tahun 2009 serta tersedia data yang lengkap dan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit. Hasil penelitiaan menggunakan rasio-rasio keuangan menunjukkan bahwa perusahaaan ADHI, DGIK, JKON, TOTL, dan WIKA memiliki kinerja keuangan yang baik sedangkan perusahaan SSIA memiliki kinerja keuangan yang kurang baik. Hal ini sejalan bagi perusahaan JKON dan SSIA dimana analisis dengan menggunakan metode prediksi kebangkrutan memberikan kesimpulan yang sama yaitu pada perusahaan JKON memiliki kinerja yang baik sedangan kinerja perusahaan SSIA adalah kurang baik. Hal yang berbeda terdapat pada perusahaan ADHI, DGIK, TOTL, dan WIKA dimana analisis dengan metode prediksi kebangkrutan menunjukkan keempat perusahaan memiliki kinerja keuangan yang kurang baik.