Daftar Isi:
  • Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif kronik progresif dengan kelainan metabolisme glukosa. Hiperglikemi pada penderita DM menimbulkan stres oksidatif yang membutuhkan tambahan antioksidan eksogen. Biji mahoni dengan kandungan antioksidan, secara empiris digunakan dalam pengobatan herbal sebagai obat DM. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek ekstrak etanol biji mahoni (EEBM) dalam menurunkan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi Aloksan. Penelitian ini merupakan eksperimental sungguhan bersifat prospektif longitudinal menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam percobaan digunakan 25 ekor mencit jantan galur Swiss Webster yang telah diinduksi Aloksan selama 14 hari dan dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing diberi perlakuan selama 7 hari. Kadar glukosa darah puasa mencit diukur setelah perlakuan. Analisis data menggunakan metode ANAVA dilanjutkan uji beda rata-rata Tukey HSD. Hasil percobaan setelah perlakuan dengan EEBM dengan dosis 1 DM, 2 DM, 4 DM, glibenklamid (pembanding), dan aquadest (kontrol), didapatkan persentase penurunan kadar glukosa darah secara berturut-turut adalah 54,9 %, 41,83 %, 71,3 %, 52 %, dan 6,54 %. Efek EEBM dosis 1 DM, 2 DM dan 4 DM terbukti bermakna secara statistik dibandingkan kontrol (p<0,05), namun tidak berbeda bermakna secara statistik dibandingkan pembanding (p>0,05). Kesimpulannya adalah ekstrak etanol biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) dosis 1 DM, 2 DM dan 4 DM efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah.