Daftar Isi:
  • Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah suatu sindroma gangguan perkembangan anak yang sangat kompleks dan berat yang biasanya muncul pada tiga tahun pertama dari kehidupan anak, dengan dugaan penyebab yang sangat bervariasi, serta gejala klinik berupa gangguan yang berlarut-larut pada interaksi sosial timbal balik, gangguan komunikasi dan pola perilaku yang terbatas dan stereotipik. Data epidemiologi mengenai kejadian ASD dan kemungkinan faktor-faktor pencetusnya belum ada di Indonesia sampai saat ini. Oleh karena itu, pada bulan Maret-Juni 2007, telah dilakukan survei dengan kuesioner pada orang tua penderita autisme dengan kriteria DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder-1994) di dua Lembaga Pendidikan Autisme SLB Yayasan Pelita Hafizh dan Automatia Bandung. Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendeskripsikan hasil kuesioner untuk mengetahui faktor-faktor pencetus terjadinya ASD. Kuesioner yang digunakan dibagi menjadi 3 bagian yaitu pertanyaan mengenai karakteristik anak, karakteristik orang tua anak ASD, dan faktor-faktor pencetus terjadinya ASD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik berhubungan dengan ASD. Gejala ASD muncul ketika anak berumur 1 sampai 2 tahun. Sebagian besar diderita oleh anak laki-laki dengan orang tua yang berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang pendidikan. Dan dari penelitian ini terlihat bahwa faktor-faktor pencetus yang mungkin berhubungan dengan kejadian ASD antara lain stress yang dialami ibu pada saat kehamilan, kesulitan yang dialami ibu saat melahirkan, penggunaan alat memasak di rumah dengan bahan aluminium dan stainless steel, adanya anggota keluarga lain serumah yang perokok, dan pemberian vaksinasi pada anak. Sebagai kesimpulan, dari hasil kuesioner terhadap 30 responden, menunjukkan bahwa faktor genetik berhubungan dengan ASD. ASD sebagian besar terjadi pada anak laki-laki dengan orang tua yang berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang pendidikan. Dari penelitian ini terlihat bahwa berbagai faktor pencetus prenatal dan postnatal diduga berhubungan dengan kejadian ASD.