Daftar Isi:
  • Perencanaan agregat merupakan faktor penunjang yang sangat penting untuk kelancaran produksi. Dengan adanya perencanaan agregat yang baik, diharapkan proses produksi dapat berjalan dengan lancar, permintaan produk perusahaan akan dapat dipenuhi, dan berkurangnya pemborosan biaya yang dikeluarkan perusahaan, terutama biaya tenaga kerja dan biaya persediaan. Dengan demikian, sebuah perusahaan harus mempunyai suatu perencanaan produksi yang baik agar proses produksi dapat efektif dan efisien. Sebelum perusahaan menentukan suatu rencana produksi agregat terlebih dahulu harus dilakukan peramalan permintaan pada masa yang akan datang. Dasar dalam melakukan peramalan yaitu data permintaan masa lalu yang diolah sedemikian rupa dengan metode peramalan. Metode peramalan yang sesuai diterapkan pada CV. SINAR TERANG ABADI adalah trend linier. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai penerapan strategi perencanaan agregat dalam meningkatkan efisiensi produksi kapas pada CV. SINAR TERANG ABADI yang Jl. Siliwangi no. 100, Bale Endah, Jawa Barat, Indonesia. Selanjutnya kebijakan perencanaan agregat perusahaan tersebut akan dibandingkan dengan alternatif strategi lainnya yang meliputi strategi pengejaran, strategi tenaga kerja merata tanpa persediaan akhir, strategi angkatan kerja merata dan persediaan awal sama dengan persediaan akhir, strategi pengejaran dan persediaan awal sama dengan persediaan akhir, strategi pengejaran dan memperhatikan safety stock. Berdasarkan kebijakan perusahaan, ternyata jumlah biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. Rp. 392.490.824 sedangkan bila menggunakan strategi tenaga kerja merata tanpa persediaan akhir maupun perencanaan agregat dengan strategi angkatan kerja merata dan persediaan awal sama dengan persediaan akhir, maka biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 377.086.168, sehingga dengan demikian terjadi penghematan sebesar Rp. 15.404.656.