Kebijakan Pemeliharaan Mesin dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi Biaya Pemeliharaan Mesin pada CV Gelar Nesia Pradana
Daftar Isi:
- Perusahaan manufaktur selalu berharap agar mesin produksinya dapat beroperasi dengan baik dan selalu siap pakai dengan tujuan untuk mendukung kelancaran proses produksi. Begitu pula yang dilakukan oleh CV Gelar Nesia Pradana yang bergerak di bidang industri karet, dimana perusahaan memiliki mesin untuk melakukan proses produksi. Untuk menjaga agar mesin selalu siap pakai, maka yang harus dilakukan perusahaan adalah melakukan pemeliharaan (maintenance) terhadap mesin produksi secara berkesinambungan. Dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan, ada dua alternatif kebijakan pemeliharaan yang dapat dipilih perusahaan yaitu preventive maintenance dan breakdown maintenance, sehingga alternatif kebijakan pemeliharaan yang dipilih adalah kebijakan pemeliharaan dengan biaya minimum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskrptif yang bertujuan untuk menjelaskan keadaan atau variabel secara mandiri. Pembahasan dalam penelitian ini adalah kebijakan pemeliharaan mesin yang sebaiknya dilakukan oleh CV Gelar Nesia Pradana dengan biaya pemeliharaan mesin yang minimum. Dibutuhkan data biaya preventive maintenance, biaya breakdown maintenance dan data kerusakan mesin yang terjadi di perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, maka kebijakan pemeliharaan yang sebaiknya digunakan oleh CV Gelar Nesia Pradana adalah preventive maintenance setiap tiga bulan sekali dengan biaya sebesar Rp 15.005.474,50, karena kebijakan tersebut lebih efisien dibandingkan kebijakan breakdown maintenance sebesar Rp 1.186.528,50 (Rp 16.192.000,00 - Rp 15.005.474,50). Jadi, dapat dikatakan bahwa kebijakan preventive maintenance setiap tiga bulan sekali dapat menghemat biaya pemeliharaan yang dikeluarkan oleh CV Gelar Nesia Pradana.