Daftar Isi:
  • Dalam suatu persaingan bisnis setiap perusahaan harus mempunyai keunggulan tersendiri dari output yang diberikan kepada konsumen. Keunggulan pada output itu sendiri bisa berupa keunggulan baik dari segi harga, pelayanan bahkan kualitas agar perusahaan tersebut dapat bersaing dari pesaingnya. Dalam perkembangan tehnologi saat ini kualitaslah yang menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan, maka dari kualitas tersebut setiap perusahaan lebih memperhatikan pengendalian kualitasnya masing-masing. Pabrik Tahu Lembang- Bandung masih mengalami kekurangan dalam hal pengendalian kualitas dari tahu yang dihasilkan, karena masih banyak tahu yang tidak memenuhi karakteristik dari setiap proses produksinya. Oleh sebab itu, untuk mengidentifikasi hal yang demikian dibutuhkan peta kendali berupa peta kendali p. Karena dengan peta kendali p digunakan untuk mengontrol kerusakan produk dengan jumlah sampel yang sama atau bervariasi. Untuk meneliti dan menganalisis masalah yang ada di dalam pabrik tahu, penulis setiap penelitiannya mengambil data 200pcs per penelitian yang dilakukan sebanyak 8 kali. Setelah data diolah dengan peta kendali p didapatkan hasil bahwa tidak ada penyimpangan dari batas-batas kendali tersebut. Setelah dibuat peta kendali p, kemudian dibuat check sheet untuk mengetahui jenis rusak tahu, yaitu Bentuk yang tidak memenuhi standar (61,92%), warna kekuningan tidak merata (30,46%), dan rasa kurang gurih (7,77%). Setelah jenis rusak tahu sudah diketahui, jenis rusak tersebut disusun dalam diagram pareto untuk mengetahui jenis rusak paling dominan yaitu pada jenis rusak bentuk yang tidak memenuhi standar, dan dibuat fish bone diagram untuk menganalisis penyebab kerusakan tahu sehingga dapat dicari solusi pemecahan masalah untuk mengurangi produk rusak.