Daftar Isi:
  • Kanker penyebab kematian kedua terbesar setelah penyakit infeksi. Saat ini banyak tanaman yang dapat digunakan sebagai kanker, salah satunya buah merah (Pandanus conoideus Lam.). Konsumsi buah merah diduga dapat menyebabkan kematian sel kanker pada umum dan kematian sel Raji yang berasal dari biopsi sel kanker nasofaring. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah merah terhadap kultur sel Raji. Penelitian dilakukan secara in vitro dengan berbagai dosis ekstrak buah merah, sebagai kontrol positif, doksorubisin 15 μg/ml. Setelah sel-sel Raji perlakuan diinkubasi selama 24, 48 dan 72 jam, dilakukan pengamatan dengan cara menghitung jumlah sel. Selanjutnya jumlah sel hidup dan mati dihitung untuk tiap waktu inkubasi untuk menentukan LC50 (Lethal Concentration 50) yaitu kadar ekstrak buah merah yang dapat menyebabkan kematian sel Raji sebanyak 50%. Data dianalisa dengan Oneway ANOVA dilanjutkan dengan Tukey HSD (α = 0,05). Pada uji sitotoksisitas terlihat kenaikan persentase kematian sel dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak, dengan nilai LC50 pada 24 jam dan 48 jam yaitu 0,1075 μg/ml dan 0,0750 μg/ml. Secara statistik didapatkan hasil bahwa kematian sel Raji setelah perlakuan berbeda secara bermakna antar kelompok dosis yang berbeda. Dengan analisis uji doubling time terlihat jumlah sel menurun secara linear terhadap waktu inkubasi dan besar dosis buah merah yang digunakan. Kesimpulan yaitu ekstrak buah merah dapat menyebabkan kematian sel Raji pada kultur.