Daftar Isi:
  • Suatu keadaan dalam era globalisasi, dimana tidak ada lagi penghalang antar negara sangat berpengaruh besar terhadap perdagangan dunia. Peluang bisnis semakin besar dan semakin banyak perusahaan muncul. Tentu saja persaingan antar perusahaan semakin ketat. Maka dari itu, perusahaan harus memamfaatkan kapasitas yang mereka miliki dengan efisien dan efektif untuk dapat bertahan dalam persaingan. Untuk mengelola kapasitas yang terbatas, peranan manajemen operasi sangatlah penting. Manajemen operasi berkaitan dengan mengelola input yang ditransformasikan menjadi output dengan efektif dan efisien. Namun, banyak kendala yang dapat dialami perusahaan dalam melakukan manajemen operasi. Salah satunya adalah permintaan konsumen yang fluktuatif. Untuk menghadapi permintaan yang fluktuatif dari konsumen, dibutuhkan suatu perencanaan agregat dalam perusahaan. Perencanaan agregat merupakan perencanaan untuk jangka menengah (3 sampai 18 bulan) yang berhubungan dengan tingkat produksi, jumlah tenaga kerja, persediaan, dan jam lembur. Hal ini akan dihitung berdasarkan peramalan permintaan dan kapasitas yang dimiliki perusahaan. PT.XYZ merupakan perusahaan yang menghadapi permintaan yang fluktuatif. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai perencanaan agregat agar perusahaan dapat meminimalisasi biaya. Dari hasil perhitungan, apabila perusahaan melakukan perencanaan agregat dengan level strategy + invetory, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 246.800.000,-. Jika perusahaan tidak melakukan perencanaan maka perusahaan akan mengeluarkan biaya sebesar Rp 307.631.000,-.