Daftar Isi:
  • Buavita merupakan salah satu produk minuman jus kemasan ternama di Indonesia yang dibentuk oleh PT.Unilever. Buavita menyadari bahwa pengaruh dari globalisasi saat ini menyebabkan tingginya kompetisi pasar. Salah satu strategi pemasaran yang digunakan agar dapat memenangkan persaingan ialah periklanan, karena obyek utama iklan itu merupakan konsumen. Namun saat ini kebanyakan konsumen mulai mengalami kejenuhan terhadap periklanan dikarenakan penayangan iklan yang terlampau banyak terutama pada media televisi. Dan agar konsumen tertarik dan terpengaruh kembali dengan iklan, maka Buavita menggunakan celebrity endorser sebagai teknik promosi pemasar. Karena selebriti memiliki kekuatan menghentikan (stopping power). Mereka dapat menarik perhatian atas pesan iklan di tengah banyaknya iklan lain (Belch & Belch, 2004). Namun pemilihan bintang iklan juga harus disesuaikan dengan karakter produk yang diiklankan, karena pada kenyataannya penggunaan celebrity endorser tidak selalu berhasil. Dalam penelitian ini terdapat lima atribut efektif dalam memilih celebrity sebagai endorser, yang sering disebut ‘TEARS’ model (Shimp, 2007) yaitu: Trustworthiness (dapat dipercaya), Expertise (keahlian), Attractiveness (daya tarik), Respect (kekaguman), Similiarity (kesamaan).Sampel dalam penelitian ini sebanyak 170 responden. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 16 dan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana. Nilai signifikansi yang diperoleh untuk Celebrity Endorser adalah 0,331, yang berarti α ≥ 0,05. Dimana kriteria penerimaan H1 ialah α ≤ 0,05. Hal ini menunjukan bahwa Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan celebrity endorser dari komponen TEARS terhadap keputusan pembelian konsumen secara simultan.