Daftar Isi:
  • Persaingan dunia bisnis saat ini, semakin lama menjadi semakin ketat dan berat bagi setiap perusahaan dalam menghadapi perusahaan sejenis yang menjadi pesaingnya. Perusahaan yang berhasil menarik banyak konsumen adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen. Namun yang menjadi permasalahan, dalam suatu proses produksi tidak terlepas dari adanya produk cacat yang akan mengurangi jumlah produk yang dijual kepada konsumen, sehingga profit (laba) yang dihasilkan perusahaan juga akan berkurang. Dengan demikian, diperlukan peran audit operasional yang dapat mengendalikan kegiatan produksi, agar semua produk yang dihasilkan perusahaan dapat lebih diperhatikan dan dijaga kualitas dan kuantitasnya. Namun, audit operasional dalam kegiatan produksi dalam setiap perusahaan memiliki peranan yang berbeda-beda terhadap profit (laba) yang dihasilkannya. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul ”Peranan Audit Operasional dalam Kegiatan Produksi Untuk Meningkatkan Profitabilitas”. Penelitian ini dilakukan di PT Polyfin Canggih, salah satu pabrik penghasil chips dan benang polyester. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan audit operasional dalam kegiatan produksi PT Polyfin Canggih terhadap peningkatan profitabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, karena informasi yang dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Lokasi penelitian ada di Cipacing Jl. Raya Rancaekek Km. 19 No. 28, Kabupaten Sumedang. Objek penelitian ini adalah Audit Operasional dalam Kegiatan Produksi sebagai variabel independen (X) dan Peningkatan Profitabilitas sebagai variabel dependen (Y). Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah bahwa audit operasional terbuksi sangat berperanan dalam kegiatan produksi, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Hal ini dapat dilihat dari penurunan jumlah produk cacat (turun grade) PT Polyfin Canggih dari tahun 2006 ke tahun 2007 sebesar 0,44% dari 1,60 % menjadi 1,16 %. Hal ini juga diiringi dengan kenaikan rasio-rasio profit PT Polyfin Canggih 4,01 % pada rasio Gross Profit Margin, 3 % pada rasio Operating Profit Margin, 40,36 % pada rasio Net Profit Margin. Berdasarkan perhitungan pengujian hipotesis, diperoleh persentase pengujian sebesar 85,25 %. Hal ini berarti audit operasional sangat berperan dalam kegiatan produksi untuk meningkatkan profitabilitas. Dari hasil tersebut, perusahaan disarankan untuk dapat terus meningkatkan peranan audit operasional dalam kegiatan produksi, agar kegiatan produksi perusahaan dapat menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga dapat menurunkan tingkat produk cacat (produk yang grade-nya turun) yang akan berpengaruh pada peningkatan profitabilitas perusahaan.