Daftar Isi:
  • Salah satu alat yang dipergunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan manajerial untuk merencanakan laba perusahaan adalah analisis Break Even Point. Titik Impas (breakeven point) adalah jumlah penjualan output yang akan menyamakan pendapatan total dengan biaya total yaitu, jumlah penjualan output yang menghasilkan laba operasi sama dengan nol. Perusahaan menentukan titik impas atau output yang dibutuhkan untuk mencapai target laba operasi. Titik impas ini berguna bagi perusahaan dalam menjelaskan berapa banyak output yang harus terjual agar perusahaan tidak menanggung rugi operasi. Dari hasil penelitian ini didapat jumlah marjin kontribusi CV “X” pada tahun 2007 adalah sebesar Rp178.348.540 dan rasio marjin kontribusinya adalah sebesar 19,83%. Break even point didapat sebesar Rp870.532.849,22 atau 57.149 unit. Marjin pengaman tahun 2007 adalah sebesar Rp29.013.500,78 dengan rasio sebesar 3,23%. Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa dengan menggunakan titik impas, perusahaan dapat mengetahui besar penjualan yang harus dihasilkan agar memperoleh laba yang diinginkan dari sebuah perencanaan. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyimpulkan bahwa break even point berpengaruh terhadap perencanaan laba perusahaan.