Daftar Isi:
  • i Pada saat ini, penyebaran citra digital di internet dapat dilakukan dengan mudah. Penyebarannya yang sangat mudah ini dapat memungkinkan terjadi pelanggaran hak cipta suatu citra digital. Untuk menghindari terjadinya pelanggaran hak cipta dapat dilakukan dengan pemberian tanda air pada citra digital tersebut atau sering dikenal sebagai watermarking. Pada tugas akhir ini dibuat blind watermarking berdasarkan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Singular Value Decomposition (SVD). DWT berfungsi untuk dekomposisi citra host menjadi 4 sub-band yaitu LL, LH, HL dan HH, kemudian pada masing-masing sub-band dilakukan SVD. Penyisipan watermark dilakukan pada beberapa nilai singular. Setelah dilakukan penyisipan, pada masing-masing sub-band dilakukan inverse SVD dan kemudian dipulihkan kembali dengan inverse DWT sehingga diperoleh citra terwatermark. Hasil uji coba menujukkan rata rata nilai MOS dari citra terwatermark berada dalam skala good dan PSNR lebih besar dari 35 dB untuk penyisipan pada nilai singular mulai ke 7 atau 8. Watermark tahan terhadap pemrosesan citra berupa kompresi JPEG (90%), scaling (150%), dan rotasi (90° ke kanan, 90° ke kiri, dan 180°), tetapi tidak tahan terhadap pemrosesan citra berupa median filter (3x3, 5x5, dan 7x7), scaling (50% dan 75%), dan penambahan noise Gaussian (20%, 40%, dan 60%).