Perancangan Kampanye Stop Verbal Bullying Berdasarkan Penampilan Fisik pada Remaja di Bandung
Daftar Isi:
- Kasus verbal bullying sudah marak terjadi di lingkungan sekolah dan dapat berakibat fatal. Menghina dan merendahkan penampilan fisik seseorang adalah salah satu bentuk verbal bullying yang sering ditemukan di sekolah-sekolah menengah pertama di kota Bandung. Bystander (orang yang menyaksikan verbal bullying) memiliki peranan yang besar dalam memberantas verbal bullying disekolah. Namun, pada kenyataannya, mereka hanya diam saja saat menyaksikan terjadinya verbal bullying tersebut. Oleh karena itu, diperlukanlah kampanye sosial untuk menghentikan verbal bullying dengan cara mengubah pola pikir bystander untuk tidak hanya diam saja dan dan mengajak mereka bergerak menentang dan menghentikan tindakan verbal bullying di sekolah tersebut. Kampanye sosial ini mengadopsi teori CAB (Cognition, Affect, Behaviour). Tahap cognition bertujuan untuk menarik perhatian target sasaran dengan cara menggugah dan menumbuhkan empati target. Pada tahap ini media yang digunakan adalah poster, brosur, situs facebook, twitter, website dan panel pendapat. Tahap affect bertujuan untuk menumbuhkan minat dan keinginan target agar bertindak sesuai dengan pesan yang dikampanyekan dengan cara memberikan informasi-informasi yang lengkap serta event yang menarik. Pada tahap ini media yang digunakan adalah poster, booklet, spanduk, x-banner, umbul-ubul, gimmick event, panel pendapat, website, situs facebook, dan twitter. Tahap behavior adalah tahap akhir kampanye dimana target sudah bertindak sesuai dengan pesan yang dikampanyekan. Secara garis besar, kampanye ini ditujukan untuk menegaskan bahwa verbal bullying merupakan kasus yang sering terjadi pada remaja awal dan dapat berakibat fatal, serta peranan bystander yang memiliki pengaruh besar dalam menghentikan tindakan verbal bullying di sekolah.