Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kepatuhan Berobat Pasien TB Paru Dewasa Di RS Immanuel Bandung Dengan Dots dan RS Mitra Idaman Banjar Tanpa Dots
Daftar Isi:
- Ketidakpatuhan pasien dalam konsumsi obat merupakan masalah kesehatan yang serius dan sering terjadi pada pasien dengan penyakit kronis, seperti penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru). Ketidakpatuhan terhadap pengobatan akan meningkatkan temuan penderita TB paru dengan Basil Tahan Asam (BTA) yang resisten dengan pengobatan standar, meningkatkan risiko penularan, dan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan berobat pasien TB Paru di RSI Bandung dengan DOTS dan RS Mitra Idaman Banjar tanpa DOTS. Penelitian ini bersifat Observasional Analitik, yang didapat dengan cara mengisi kuesioner yang berisi 15 pertanyaan mengenai pengetahuan terhadap Tuberkulosis Paru dan tingkat kepatuhan berobat pasien. Sampel pada penelitian ini sebanyak 40 orang. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisis Univarat dan Bivarat. Analisis Bivarat dilakukan dengan uji Fisher’s Exact. Hasil Penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,013. Karena nilai p-value < 0,05, maka H0 ditolak. Didapatkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan dan pendapatan pasien dengan tingkat kepatuhan berobat pasien TB Paru di RSI Bandung dan RS Mitra Idaman Banjar. Simpulan Penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan dan pendapatan pasien meningkatkan tingkat kepatuhan berobat pasien. Sedangkan, sistem DOTS yang diterapkan oleh Rumah Sakit tidak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan berobat pasien TB Paru di RSI Bandung dan RS Mitra Idaman Banjar.