Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan untuk menghasilkan model kompetensi yang dibutuhkan perawat bedah RS “X” di kota Tasikmalaya. Model kompetensi ini nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk proses seleksi, penilaian kinerja, serta pelatihan dan pengembangan perawat bedah. Metodologi penelitian yang dipakai adalah studi deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan survei berupa wawancara dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu model kompetensi dengan 27 orang perawat bedah RS “X” di kota Tasikmalaya sebagai responden. Peneliti menggunakan generic competency model dari Spencer & Spencer, 1993 sebagai acuan. Wawancara dan analisis job description yang dilakukan diawal penelitian, bertujuan untuk menjaring kompetensi – kompetensi yang dibutuhkan perawat bedah dan dimasukkan ke dalam model kompetensi sementara. Berdasarkan model kompetensi sementara yang diperoleh, selanjutnya dibuat kuesioner model kompetensi yang terdiri dari 56 item. Pengolahan data menggunakan skor rata – rata untuk setiap item dan matriks sebagai landasan untuk menentukan sebuah kompetensi masuk atau tidak ke dalam model kompetensi. Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil bahwa perawat bedah RS “X” di kota Tasikmalaya memiliki 10 kompetensi yaitu Concern for Order, Quality, and Accuracy (CO), Flexibility (FLX), Customer Service Orientation (CSO), Achievement Orientation (ACH), Expertise (EXP), Self-control (SCT), Teamwork and Cooperation (TW), Information Seeking (INFO), Self Confidence (SCF), dan Building relationship (RB). Peneliti mengajukan saran kepada RS “X” di kota Tasikmalaya untuk mensosialisasikan model kompetensi kepada seluruh perawat bedah untuk kemudian bekerja sesuai dengan kompetensi tersebut agar mencapai kinerja terbaiknya.