Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran tentang perbedaan profil dimensi kematangan spiritual umat Gereja Katolik di Jakarta. Sampel pada penelitian ini dijaring menggunakan metode purposive sampling dan didapatkan 63 dan 178 umat Gereja Katolik kelompok WCCM dan PKK, dan dengan accidenteal sampling yang didapat 321 umat Gereja Katolik yang rutin mengikuti Perayaan Ekaristi yang berada pada tahap perkembangan dewasa awal. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 562 orang. Penelitian ini dilakukan dengan studi komparatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spiritual Assessment Inventory (SAI) yang dikembangkan oleh Hall Edwards. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan uji beda One-Way ANOVA dan Mann-Whitney dan tabulasi silang antara data utama dengan data penunjang, yaitu skor ARG dan sub-dimensi pada QRG dengan developmental stage, health status, cultural context dan family context. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil F (5,545;2), p ≤ 0,05 untuk dimensi ARG, dan F (97,559;2), p ≤ 0,05 untuk sub-dimensi unstable, F (220,873;2), p ≤ 0,05 untuk sub-dimensi grandiose, F (29,592;2), p ≤ 0,005 untuk sub-dimensi realistic acceptance, F (35,691;2), p ≤ 0,005 untuk sub-dimensi disappointment pada dimensi QRG. Melalui hal ini dapat diambil kesimpulan terdapat perbedaan profil dimensi kematangan spiritual yang signifikan antara setiap kelompok, berarti H1 diterima. Saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian serupa pada subjek dengan tahapan perkembangan yang lain dan melakukan penelitian serupa pada kelompok-kelompok lain yang ada di Gereja Katolik.