Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh hasil mengenai hubungan antara derajat optimisme dengan Indeks Prestasi Kumulatif pada mahasiswa psikologi angkatan 2011 di universitas “X” Bandung. Rancangan yang digunakan adalah rancangan penelitian korelasi dengan menggunakan kuesioner optimisme yang telah dimodifikasi dari kuesioner optimisme asli (Seligman, 1994). Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu seluruh mahasiswa psikologi angkatan 2011 yang masih aktif di universitas “X” kota Bandung, dengan jumlah sampel sebesar 134 orang. Alat ukur yang digunakan adalah menggunakan kuesioner. Validitas dan reliabilitas diukur dengan menggunakan expert validity. Validitas dari alat ukur ini diuji dengan menggunakan content validity yang terdiri dari 48 item. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis korelasi dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Dari hasil penelitian diperoleh sebanyak 68,65% tergolong sebagai mahasiswa yang optimis dan 31,35% tergolong mahasiswa yang pesimis. Mahasiswa psikologi optimis memandang keadaan baik sebagai keadaan yang bersifat permanence-temporary ,pervasiveness-universal dan personalization-internal. Dalam keadaan buruk, mahasiswa psikologi optimis memandang bahwa keadaan yang dialaminya bersifat permanence-temporary, pervasiveness-specific, dan personalization-internal. Sedangkan mahasiswa psikologi pesimis memandang keadaan baik yang mereka alami bersifat permanence-temporary, pervasiveness-spesicif, dan personalization-internal. Dalam keadaan buruk mahasiswa psikologi pesimis memandang keadaan yang mereka alami bersifat permanence-permanent, pervasiveness-specific, dan personalization-internal. Setelah dikorelasikan dengan IPK,diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang sedang antara derajat optimisme dan Indeks Prestasi Kumulatif pada mahasiswa psikologi angkatan 2011 di universitas “X”, Bandung. Berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa psikologi angkatan 2011 disarankan untuk membina hubungan yang baik dengan dosen wali dan orang tua, sehingga mampu menjalani tugas sebagai mahasiswa dengan baik, terutama ketika mendapatkan hambatan dan kesulitan di dalam perkuliahan.