Efek Larvisida Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap culex sp
Daftar Isi:
- Culex sp. merupakan salah satu genus nyamuk yang menjadi vektor dari banyak penyakit menular yang tersebar di dunia, contohnya filariasis, Japanese encephalitis, dan West Nile Virus. Penyebaran dapat dicegah dengan pengendalian vektor Culex sp., salah satunya, penggunaan larvisida untuk membunuh larva. Penggunan larvisida kimiawi, Temephos, banyak menimbulkan gangguan pada manusia dan lingkungan. Karena itu, lebih baik menggunakan larvisida alami yang jarang menimbulkan efek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek larvisida ekstrak etanol bawang putih (EEBP) terhadap larva Culex sp.dan LC50 nya. Metode penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan laboratorik komparatif dengan rancangan acak lengkap, menggunakan 750 ekor larva, dibagi 6 kelompok perlakuan berbeda, yaitu pemberian EEBP 0,4%, 0,6%, 0,8%, 1%; temephos 1% sebagai kontrol positif, dan akuades sebagai kontrol negatif. Data jumlah larva mati dari berbagai perlakuan diukur setelah 24 jam. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah dengan nilai α = 0,05. Bila bermakna dilanjutkan uji Fisher’s LSD p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EEBP dengan konsentrasi 0,4%, 0,6%, 0,8%, dan 1% memiliki efek larvisida nyamuk Culex sp. dengan daya mortalitas berturut-berturut 18,4%, 56%, 65,6%, dan 81,6%, yang masing-masing berbeda sangat signifikan (p<0,05) dengan LC50 sebesar 0,612%. Simpulannya adalah EEBP memiliki efek larvisida terhadap nyamuk Culex sp. dengan LC50 = 0,612%.