Daftar Isi:
  • Latar Belakang:Musik merupakan kebutuhan manusia secara universal yang tidak pernah berdiri sendiri lepas dari masyarakat. Dalam dunia kesehatan, musik dapat dijadikan salah satu terapi alternatif dalam penyembuhan, dikenal sebagai terapi musik. Penelitian terdahulu menyatakan berbagai tempo musik mempunyai efek fisiologis pada tubuh. Salah satu efeknya adalah memengaruhi denyut jantung dan tekanan darah sesuai frekuensi, tempo, dan volumenya. Jantung cenderung mengikuti dan mencoba menyamai tempo suatu bunyi. Tujuan:Untuk mengetahui pengaruh musik bertempo cepat terhadap peningkatan tekanan darah dan denyut jantung, juga untuk mengetahui pengaruh musik bertempo lambat terhadap penurunan tekanan darah dan denyut jantung. Metode:Menggunakan desain kuasi eksperimental dengan tes “t” berpasangan. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang mahasiswa FK-UKM dengan rentang usia 18-25 tahun. Tekanan darah diukur dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa dalam satuan mmHg, denyut jantung diukur dengan menggunakan heart rate monitor setelah dan sebelum mendengarkan musik bertempo cepat dan lambat. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan. Hasil:Setelah mendengarkan musik bertempo cepat rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 113,60 mmHg, untuk tekanan darah diastolik sebesar 75,73 mmHg, dan untuk denyut jantung sebesar 88,65 bpm (p<0,01). Setelah mendengarkan musik bertempo lambat rata-rata tekanan darah sistolik adalah 109,06 mmHg, untuk tekanan darah diastolik sebesar 74,33 mmHg, dan untuk denyut jantung sebesar 77,84 bpm (p<0,01). Kesimpulan:Musik bertempo cepat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, sedangkan musik bertempo lambat menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.