Efek Sitotoksik Ekstrak Etanol Tanaman Sarang Semut (Myrmecodia pendans Merr & Perry) Terhadap Karsinoma Kolon Pada Kultur Sel WiDr
Daftar Isi:
- Karsinoma kolon merupakan salah satu kanker saluran cerna yang umum terjadi dan menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas akibat kanker di seluruh dunia. Prevanlesi kanker kolon meningkat pada populasi dengan sosioekonomi menengah ke atas dan akibat faktor diet dan gaya hidup. Penatalaksanaan kanker kolon dengan kemoterapi dan radioterapi selain memerlukan biaya yang sangat banyak juga memiliki efek samping dan tingkat resistensi yang cukup tinggi. Pengobatan alternatif dengan menggunakan herbal dalam hal ini ekstrak etanol tanaman sarang semut sebagai obat antikanker diharapkan tidak memerlukan biaya yang banyak dan memiliki efek samping yang lebih minimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek sitotoksik ekstrak etanol tanaman sarang semut dan Inhibitor Concentration 50 (IC50) terhadap karsinoma kolon pada kultur sel WiDr. Metode penelitian eksperimental sungguhan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dilakukan perbandingan jumlah rerata sel kanker yang mati pada berbagai konsentrasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan One Way Anova dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test LSD dan studi statistik analitik terhadap Inhibitor Concentration 50 (IC50). Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi ekstrak etanol tanaman sarang semut yang bersifat toksik terhadap kultur sel WiDr adalah 10000 μg/ml, 5000 μg/ml, 2500 μg/ml, 1250 μg/ml, 625 μg/ml, 312,5 μg/ml, 156,25 μg/ml, 78,125 μg/ml, 39,0625 μg/ml, dan 19,531 μg/ml. Simpulan ekstrak tanaman etanol sarang semut memiliki efek sitotoksik terhadap kultur sel WiDr dan memiliki dosis IC50 sebesar 121,059 μg/ml.