Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui optimisme pada ibu yang memiliki anak down syndrome terkait dengan kemandirian anak di SLB-C di Kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan subjek dari penelitian ini adalah 29 orang ibu yang memiliki anak down syndrome yang bersekolah di 7 sekolah SLB-C di Kota Bandung. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survey. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner ASQ berdasarkan teori optimisme dari Seligman (1990) yang diterjemahkan oleh Paulus H. Prasetya dan dimodifikasi oleh peneliti. Alat ukur ini terdiri dari 40 item, yang mengandung 3 dimensi optimisme, yaitu permanence, pervasiveness, dan personalization. Perhitungan validitas dengan korelasi point biserial dengan menggunakan kriteria Friedenberg, sehingga 8 item harus dibuang sebelum alat ukur dapat digunakan. Dengan demikian, validitas item dari alat ukur yang digunakan berkisar 0,329 sampai 0,644. Perhitungan reliabilitas item menggunakan KR-20 dengan kriteria Guilford sehingga reliabilitas alat ukur sebesar 0,858, yang berarti item-item dalam alat tes ASQ ini memiliki reliabilitas yang tinggi. Berdasarkan pengolahan data, hasil penelitian menunjukkan 57,1% optimis dan 42,9% pesimis dari seluruh responden. Hanya dimensi pervasiveness bad yang terlihat sejalan dengan optimisme ibu. Oleh karena itu, peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian mengenai kontribusi dari dimensi optimisme terhadap optimisme ibu yang memiliki anak down syndrome.