Daftar Isi:
  • Meskipun arus kendaraan yang relatif tinggi, penggunaan fasilitas jembatan penyeberangan di jalan Wastu Kencana masih tidak efektif. Hal ini disebabkan desain konstruksi jembatan penyeberangan (JP) yang tinggi, tangga yang terjal, lokasi jembatan yang jauh dari tujuan, rasa malas dan lelah untuk mendakinya, serta penentuan fasilitas penyeberangan yang kurang tepat. Pada Tugas Akhir ini dibahas secara awal tentang karakteristik penyeberang jalan dalam kaitan dengan volume lalu lintas. Dari hubungan tadi dicoba untuk menetapkan jenis fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki. Dari hasil analisis data diperoleh perbandingan antara waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang melalui jembatan penyeberangan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang di bawah jembatan penyeberangan (R) = 5,9 dan perbandingan jumlah pejalan kaki yang menyeberang di jembatan penyeberangan dengan jumlah pejalan kaki yang menyeberang di bawah jembatan penyeberangan (Pa/Pt) = 7,66%. Kesimpulan yang diperoleh menunjukan bahwa tipe fasilitas penyeberangan yang sesuai di jalan Wastu Kencana berdasarkan hasil studi adalah pelican, dimana pelican tersebut ditempatkan pada zona sibuk penyeberang jalan.