Studi Deskriptif Terhadap Depresi Penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Bandung
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana derajat depresi penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Bandung. Populasi penelitian ini adalah penderita PJK yang ada di Bandung (dari beberapa gabungan rumah sakit), dengan sampel penelitian 86 penderita. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dan pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dan snowball sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur derajat depresi adalah kuesioner BDI-II yang terdiri dari 21 item yang disusun oleh Aaron Beck (1992) dan dimodifikasi oleh peneliti. Kuesioner ini menjaring 4 gejala dari derajat depresi. Untuk mengukur validitas alat ukur digunakan Rank Spearman(0,458 - 0,634) dan reliabilitas alat ukur digunakan Alpha Cronbach (0,9042). Sampel yang digunakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas alat ukur sebanyak 714 orang. Secara teoritis, terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perbedaan derajat depresi pada setiap penderita PJK, yaitu usia, jenis kelamin, pengetahuan dan informasi mengenai PJK, latar belakang pendidikan, status ekonomi, lamanya pengobatan atau terapi, dan lamanya waktu diagnosa, namun dari hasil penelitian yang telah dilakukan hanya jenis kelamin, latar belakang pendidikan, pengobatan yang dijalani dan waktu diagnosa yang mempengaruhi derajat depresi. Dalam hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 86 responden PJK, 58% responden yang tergolong normal. Sehingga dari hal tersebut dapat dilihat bahwa penderita PJK ada juga yang mengalami depresi walaupun tidak semuanya. Dari hal ini dapat disarankan bagi dokter, perawat, atau keluarga penderita untuk lebih memperhatikan keadaan penderita.