Studi Deskriptif Mengenai Explanatory Style Pada Lansia di Panti Jompo "X" di Kota Bandung
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai Explanatory Style pada lansia di panti jompo “X” di kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami Explanatory Style pada lansia khususnya dilihat dari situasi buruk dan situasi baik. Sampel pada penelitian adalah 28 orang lansia di panti jompo “X” dikota Bandung. Explanatory Style merupakan habit (kebiasaan) berpikir mengenai penyebab suatu situasi yang dialaminya, apakah situasi tersebut dianggap situasi baik ataupun situasi buruk. Explanatory Style memiliki tiga dimensi yaitu permanence, pervasiveness, dan personalization. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Attributional Style Questionaire (ASQ) dari Seligman (1990) yang diadaptasi oleh peneliti disesuaikan dengan kondisi lansia di panti jompo. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan distribusi frekuensi dan tabulasi silang antara data utama dan data demografik. Dari hasil penelitian, diperoleh data bahwa sebagian besar lansia yang mengalami bad situation menghayati keadaan yang dialaminya bersifat temporer (54%) dengan ruang lingkup specific (82%) dan penyebab keadaan tersebut bersifat internal (54%). Lansia yang mengalami good situation menghayati keadaan yang dialaminya bersifat permanen (50%), dengan ruang lingkup universal (61%) dan penyebab keadaan dihayati bersifat internal (86%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa seluruh lansia di panti jompo “X” di kota Bandung memiliki Optimistic Explanatory Style. Ketika berada pada situasi buruk mereka menghayati sebagai temporer, specific, internal. Ini adalah indikasi yang mengarah pada Explanatory Style Optimistic. Namun, tidak ditunjang oleh dimensi personalization karena situasi buruk tersebut dimaknai sebagai situasi yang disebabkan oleh diri sendiri (internal). Sedangkan dalam situasi baik mereka menghayati sebagai permanence, universal dan internal. Ini adalah indikasi yang mengarah pada Explanatory Style Optimistic. Saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah keluarga atau pengelolah panti, untuk berperan lebih aktif dalam memberikan dukungan pada saat lansia mengalami situasi buruk dan membantu lansia dalam mengatasi atau memberikan solusi saat lansia mengalami permasalahan ataupun situasi buruk.