Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resiliency Pada Siswa/i Kelas Tujuh Bilingual Yang Berasal Dari SD Reguler di SMPK "X" Bandung
Daftar Isi:
- Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Resiliency Pada Siswa/i Kelas Tujuh Bilingual yang Berasal Dari SMPK “X” di Kota Bandung. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 92 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner berbentuk matriks yang disusun peneliti berdasarkan empat aspek resiliency Bonnie Benard (2004). Pengolahan data menggunakan teknik analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sebanyak 51.2% siswa/i kelas tujuh bilingual yang berasal dari SD Reguler di SMPK “X” Bandung memiliki resiliency tinggi, dan sebanyak 48.8% memiliki resiliency yang rendah. Siswa/i kelas tujuh bilingual yang berasal dari SD Reguler di SMPK “X” Bandung yang memiliki kekuatan pada empat aspek personal strength yang terdiri dari social competence, problem solving skill, autonomy dan sense of purpose akan menunjukkan resiliency yang tinggi. Sedangkan para siswa/i kelas tujuh bilingual yang berasal dari SD Reguler di SMPK “X” Bandung yang menunjukkan kelemahan pada empat aspek personal strength yang terdiri dari social competence, problem solving skill, autonomy dan sense of purpose akan menunjukkan resiliency yang rendah. Peneliti mengajukan saran agar dilakukan peninjauan kembali terhadap kesesuaian alat ukur yang digunakan dengan teori Resiliency, serta penelitian lanjutan mengenai kontribusi faktor-faktor yang mempengaruhi resiliency siswa/i kelas tujuh bilingual yang berasal dari SD Reguler di SMPK “X” Bandung. Pihak sekolah dihimbau untuk memberi informasi kepada orang tua siswa mengenai program bilingual dan menggunakan informasi mengenai resiliency siswa/i untuk membantu memfasilitasi para siswa/i agar lebih terlibat dalam kegiatan. Siswa/i kelas tujuh bilingual yang berasal dari SD Reguler di SMPK “X” Bandung diharapkan agar bisa lebih terlibat dalam kegiatan kelompok dengan teman-teman agar dapat saling menyemangati dan saling membantu siswa/i bilingual untuk dapat bertahan ditengah kesulitan yang dihadapi di kelas bilingual.