Daftar Isi:
  • Pada saat ini setiap perusahaan membutuhkan akuntansi untuk mencatat keuangan pada setiap transaksi. Transaksi yang telah dilakukan di bukukan yang kemudian diproses untuk dijadikan laporan keuangan perusahaan. Urutan dalam pembuatan laporan keuangan, pertama-tama proses pencatatan transaksi sesuai dengan akuntansi. Kemudian proses pengecekan kembali catatan akutansi, Jika terjadi kesalahan maka dapat dilakukan jurnal pembalik atau jurnal penyesuaian untuk memperbaiki kesalahan pencatatan yang sudah dilakukan. Setelah pengecekan maka dibuat buku besar dan neraca lajur. Berikutnya pembuatan laporan per bulan berdasarkan neraca lajur yang ada, contoh laporan yang dibuat adalah laporan labarugi, laporan neraca, laporan pajak internal perusahan, dan sebagainya. Setelah dibuat laporan maka jurnal tersebut harus ditutup agar tidak terjadi pencatatan ulang kembali. Proses pembuatan laporan keuangan ini hanya salah satu contoh dari banyak contoh Proses pembuatan laporan keuangan.