PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA RAFINASI MENGGUNAKAN GABUNGAN BIOREAKTOR ANAEROB – MEMBRAN DAN PROSES ADSORBSI

Main Authors: Woro Utami, Aluh, Rizky Handayani, Tritiya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: https://eprints.untirta.ac.id/9512/1/LAPORAN%20PENELITIAN%20ALUH%20WORO%20UTAMI%20%26%20TRITIYA%20RZKY%20HANDAYANI.pdf
https://eprints.untirta.ac.id/9512/
https://ft.untirta.ac.id
Daftar Isi:
  • Meningkatnya produksi gula maka semakin meningkat pula buangan limbah yang dihasilkan oleh industri gula tersebut. Limbah cair gula mengandung bahan organik dengan konsentrasi tinggi, sehingga jika langsung dibuang ke badan air dapat menyebabkan pencemaran yang cukup serius. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinerja gabungan sistem bioreaktor anaerob – membran dan proses adsorbsi serta menilai kinerja membran polysulfon dalam mengolah limbah cair industri gula. Metode yang digunakan pada penelitian ini dengan mengalirkan limbah menggunakan pompa dosing ke dalam bioreaktor anaerob kemudian keluaran bioreaktor dialirkan ke membran polysulfon menggunakan pompa sentrifugal. Keluaran membran menghasilkan permeat dan retentat. Retentat akan dikembalikan ke dalam bioreaktor anaerob sedangkan permeat akan ditampung di dalam tangki untuk nantinya dilanjutkan ke proses adsorbsi. Penelitian ini memerlukan waktu tinggal cairan selama 12 jam dan proses utama 9 jam. Perbandingan limbah segar dengan mikroorganisme di dalam bioreaktor dengan volume kerja 6 liter yaitu 70 : 30, pH yang dijaga 6,8 – 7,2. Hasil yang dicapai pada penelitian ini yaitu proses adsorbsi dapat menyisihkan COD hingga 94%. Adsorben karbon aktif memiliki keunggulan dalam bidang penyisihan COD sedangkan zeolite alam bayah memiliki keunggulan dalam bidang penyisihan warna. Massa adsorben yang paling baik dalam proses adsorbsi yaitu 1 gram untuk karbon aktif dan 0,4 gram untuk zeolite alam bayah . Ukuran adsorben yaitu 20 mesh untuk adsorben dengan massa 1 gram dan 1,6 gram serta 10 mesh untuk massa adsorben 0,4 gram. MLSS reaktor pembibitan 60500 mg/l, MLSS keluaran bioreaktor anarob 57610 mg/l. MLSS keluaran membran 40 mg/l memiliki fluks permeat 0,067 l/m2 . jam, TDS 122 mg/l serta warna yang dihasilkan mendekati bening. Keyword : bioreaktor, anaerob, membran, polysulfon, adsorbsi, karbon aktif, zeolite alam bayah