PENERAPAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DASAR BAHASA EKSPRESIF ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK BERMAIN TARBIYATUL AULAD DI KELURAHAN CIPARE KECAMATAN SERANG KOTA SERANG
Main Author: | Muhamad Ilham, Tubagus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.untirta.ac.id/8794/1/PENERAPAN%20METODE%20BERCERITA%20DALAM%20MENGEMBANGKAN%20KEMAMPUAN%20DASAR%20BAHASA%20EKSPRESIF%20ANAK%20USIA%20DINI%20PADA%20KELOMPOK%20BERMAIN%20TARBIYATUL%20AULAD%20DI%20KELURAHAN%20CIPARE%20KECAMATAN%20SERANG%20KOTA%20SERANG.pdf https://eprints.untirta.ac.id/8794/ http://fkip.untirta.ac.id/ |
Daftar Isi:
- Pendidikan yang baik hendaknya dimulai sejak masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak merupakan periode emas pertumbuhan di mana pada masa itu otak anak berkembang sangat pesat. Masa ini adalah masa paling tepat untuk mengungkit dan mengembangkan semua potensi yang ada pada diri anak. Periode ini menentukan perkembangan seseorang di masa dewasa, oleh karena itu pada masa ini anak harus diberikan rangsangan agar otak anak berkembang dengan optimal. Berkaitan dengan hal tersebut, maka menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan : 1) Bagaimana penerapan metode bercerita bagi anak usia dini dalam mengembangkan kemampuan dasar bahasa ekspresif anak. 2) Bagaimana dampak dari metode bercerita dalam mengembangkan kemampuan dasar bahasa ekspresif anak. 3) Faktor pendukung dan penghambat apa saja dalam penggunaan metode bercerita dalam mengembangkan kemampuan dasar bahasa ekspresif anak. Bila dilihat dari analisis dan jenis datanya, maka penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah penanggung jawab kelompok bermain tarbiyatul aulad kota serang yang terdiri 1 orang, tutor/guru kelompok bermain tarbiyatul aulad kota serang yang terdiri dari 2 orang, orang tua/wali murid kelompok bermain yang terdiri dari 12 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, studi dokumentasi. Langkah pengumpulan data yaitu tahap orientasi, tahap eksplorasi, member check. Teknik pengolahan data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan diketahui bahwa : 1) Bagaimana penerapan metode bercerita bagi anak usia dini dalam mengembangkan kemampuan dasar bahasa ekspresif anak sudah terencana sesuai dengan yang diharapkan pada indikator yaitu membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH), menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam bercerita seperti media buku dan boneka, mengatur posisi tempat duduk, mengkondisikan kelas, menguasai isi dan maksud cerita yang akan disampaikan, lalu menyiapkan pertanyaan untuk tanya jawab/evaluasi. pelaksanaan metode bercerita juga sudah sesuai dengan tahapan berikut, memilah dan memilih jenis cerita, pengelolaan kelas, dan strategi penyampain cerita untuk anak dapat dilakukan dengan baik sedangkan tahap evaluasi dalam pembelajaran metode berceritapun sudah sesuai dan terlaksana dengan yang diharapkan pada indikator yaitu guru bertanya kepada anak, tokoh dalam cerita, dan memberi kesempatan pada anak untuk menceritakan kembali cerita tersebut. 2) Bagaimana dampak dari metode bercerita dalam mengembangkan kemampuan dasar bahasa ekspresif anak sudah cukup baik, karena sesuai pembelajaran dasar berbahasa indonesia. Dampak dari metode bercerita yaitu peserta didik mampu melakukan dengan baik dan benar saat menceritakan kembali cerita yang sudah diberikan, peserta didik dapat berkonsentrasi saat pembelajaran, peserta didik pun sudah berani mengambil keputusan sendiri, peserta didik sudah cukup lancar dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar baik secara lisan maupun tulisan, memperkaya pembendaharaan kata dan sudah pandai merangkai huruf menyebut namanya sendiri.3) Faktor pendukung dan penghambat apa saja dalam penggunaan metode bercerita dalam mengembangkan kemampuan dasar bahasa ekspresif anak adalah peserta didik mudah diatur, semangat dan kerjasama pendidik untuk terus belajar dan mengembangkan pembelajaran, kreatifitas pendidik dalam menyampaikan materi dan antusias peserta didik sedangkan faktor penghambatnya adalah hambatan waktu, hambatan pengelolaan kelas, dan hambatan evaluasi.