KECEMASAN ADANYA GEGER BUDAYA PADA ELITE PASKA DITETAPKANNYA TANJUNG LESUNG MENJADI KAWASAN EKONOMI KHUSUS ( KEK )
Main Author: | Putri, Riska Monica |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.untirta.ac.id/821/1/KECEMASAN%20ADANYA%20GEGER%20BUDAYA%20PADA%20ELITE%20PASKA%20DITETAPKANNYA%20TANJUNG%20LESUNG%20MENJADI%20%20KAWASAN%20EKON%20-%20Copy.pdf http://eprints.untirta.ac.id/821/ http://kom.fisip-untirta.ac.id/ |
Daftar Isi:
- Riska Monica Puteri KECEMASAN ADANYA GEGER BUDAYA PADA ELITE PASKA DITETAPKANNYA TANJUNG LESUNG MENJADI KAWASAN EKONOMI KHUSUS ( KEK ) Paska ditetapkannya daerah wisata Tanjung Lesung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terdapat pro dan kontra dari beberapa kalangan elite masyarakat diantaranya akademisi, mahasiswa, ulama dan juga ahli tata kota. Para elitis masyarakat tersebut sebagian menganggap penetapan Tanjung Lesung sebagai KEK adalah sebuah kemajuan bagi Provinsi Banten dan juga dapat mendorong perekonomian warga Banten terutama masyarakat sekitar kawasan Tanjung Lesung sendiri. Sebagiannya lagi menganggap penetapan Tanjung Lesung sebagai KEK terlalu terburu buru dan tidak melihat aspek sosiokultural masyarakat sekitar kawasan Tanjung Lesung. Dampak dari penetapan Tanung Lesung sebagai KEK diantaranya adalah aksi unjuk rasa yang dilansakanakan para ulama se-Banten yang menuntut pemerintah agar menunda peresmian KEK Tanjung Lesung karena pada proses audiensinya tidak melibatkan ulama. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan teori hambatan komunikasi antar budaya dan juga teori kecemasan social. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan psikologis menjadi hambatan yang paling berpengaruh pada proses komunikasi antara pengelola KEK dengan ulama yang menolak KEK. Selain itu, hambatan fisik seperti jauhnya akses menuju Tanjung Lesung dan juga kondisi jalan yang tidak bagus membuat sulitnya komunikasi menjadi efektif antara beberapa pihak yang terlibat pro dan kontra dalam pembangunan KEK, termasuk para elitis masyarakat yang ada di dalamnya. Kata kunci : kawasan ekonomi khusus, Tanjung Lesung, Komunikasi antar budaya Hambatan Komunikasi