PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIRED STORY TELLING (BERCERITA BERPASANGAN) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA ISLAM MUTIARA BANGSA TAHUN AJARAN 2014/2015

Main Author: OMAH, OMAH
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: https://eprints.untirta.ac.id/7096/1/PENGARUH%20MODEL%20PEMBELAJARAN%20KOOPERATIF%20TIPE%20PAIRED%20STORY%20TELLING%20%28BERCERITA%20BERPASANGAN%29%20TERHADAP%20KEMAMPUAN%20MENULIS%20CERPEN%20PADA%20SISWA%20KELAS%20X%20SMA%20ISLAM%20MUTIARA%20BANGSA.PDF
https://eprints.untirta.ac.id/7096/
Daftar Isi:
  • Pembelajaran kooperatif tipe paired story telling (bercerita berpasangan) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang kemampuan berpikir siswa dalam pemecahan masalah. Hal ini dilakukan dengan cara bekerjasama bersama teman atau kelompok kecil. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh kemampuan menulis siswa kelas X SMA Ialam Mutiara Bangsa dalam menulis cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe paired story telling (bercerita berpasangan); (2) mengetahui pengaruh kemampuan menulis siswa kelas X SMA Ialam Mutiara Bangsa dalam menulis cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe paired story telling (bercerita berpasangan). Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain postes-only control design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe paired story telling (bercerita berpasangan) dan variabel terikatnya kemampuan menulis cerpen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Islam Mutiara Bangsa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes (pretes dan postes) dengan bentuk uraian. Teknik analisis data dengan menggunakan uji prasyarat data yang terdiri atas uji normalitas, uji homogenitas, dan teknik uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe paired story telling (bercerita berpasangan) berpengaruh terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Islam Mutiara Bangsa. Hal ini terlihat pada perbedaan kemampuan menulis kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Rata-rata skor tes awal kelompok eksperimen sebesar 67,5 dan skor rata-rata tes akhir 79,90 berarti terjadi peningkatan kemampuan menulis cerpen sebesar 12,4. Sedangkan, pada kelompok kontrol diketahui skor rata-rata awal sebesar 62,147 dan skor rata-rata tes akhir sebesar 70,58 yang berarti terjadi peningkatan keterampilan menulis cerpen sebesar 8,43. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pembelajaran menulis cerpen akan lebih baik bila menggunakan pembelajaran kooperatif tipe paired story telling (bercerita berpasangan)