PRODUKSI ASAM SITRAT DARI ONGGOK LIMBAH INDUSTRI TAPIOKA MENGGUNAKAN Aspergillus niger DENGAN METODE FERMENTASI TERENDAM

Main Authors: YULIA CANDRA, FRANSISKA, IKA YULINDA, KLORISTA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://eprints.untirta.ac.id/5171/1/PRODUKSI%20ASAM%20SITRAT%20DARI%20ONGGOK%20LIMBAH%20INDUSTRI%20TAPIOKA%20MENGGUNAKAN%20Aspergillus%20niger%20DENGAN%20METODE%20FERMENTASI%20TERENDAM%20%28Fransiska%29.pdf
https://eprints.untirta.ac.id/5171/
https://ft.untirta.ac.id/
Daftar Isi:
  • Asam sitrat adalah asam yang banyak ditemukan pada sayuran dan buah-buahan. Asam sitrat umumnya digunakan pada industri makanan, farmasi, dan tekstil. Asam sitrat diproduksi pada skala besar melalui metode fermentasi molase dan glukosa. Asam sitrat juga dapat di produksi dari limbah padat industri tapioka yakni onggok. Onggok yang dihasilkan dari proses ekstraksi sebanyak 14,5% dengan kandungan organik yang cukup tinggi. Fermentasi onggok menjadi asam sitrat pernah dilakukan sebelumnya, tetapi yield yang dihasilkan rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan modifikasi kondisi operasi guna meningkatkan yield asam sitrat. Modifikasi yang dapat dilakukan yaitu melakukan penambahan konsentrasi air, aerasi, nutrisi, dan sel terimobilisasi. Modifikasi yang dilakukan menghasilkan yield asam sitrat sebesar 120% dengan yield 4,19% pada penambahan konsentrasi air. Penambahan aerasi sebesar 50 cc/s terjadi peningkatan produksi asam sitrat sebesar 25,23% dengan yield 5,25%. Penambahan nutrisi limbah cair tahu mampu meningkatkan produksi sebanyak 55,07% dengan yield 8,14%. Modifikasi penggunaan sel terimobilisasi juga meningkatkan produksi asam sitrat sebanyak 36,36% dengan yield yang didapatkan sebesar 11,11%. Massa asam sitrat tertinggi dari proses fermentasi onggok ialah 53,88 gram asam sitrat/ 1 kg Onggok. Yield asam sitrat tertinggi sebesar 11,11%. Kata Kunci : onggok tapioka, asam sitrat, Aspergillus niger, fermentasi terendam, kondisi operasi, aerasi, nutrisi, dan agen imobilisasi