INTERAKSI KUNCEN DAN PENGUNJUNG SITUS BUDAYA DI BANTEN (Studi Pada Situs Banten Girang dan Banten Lama)
Main Authors: | NUGRAHA, DINDIN HASANUDIN, Jaiz, Muhammad, Fitriyah, Neka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.untirta.ac.id/514/1/FILE%201_Interaksi%20Kuncen%20dan%20Pengunjung%20Situs%20Budaya%20di%20Banten%20%28Studi%20Pada%20Situs%20Budaya%20Banten%20Gir%20-%20Copy.pdf http://eprints.untirta.ac.id/514/ http://kom.fisip-untirta.ac.id/ |
Daftar Isi:
- Dindin Hasanudin, NIM. 6662101477/2014. Interaksi Kuncen dan Pengunjung situs-situs Budaya Di Banten (Studi Pada situs Budaya Banten Girang dan Banten Lama). Muhammad Jaiz, S.Sos., M.Pd, Neka Fitriyah, S.Sos,M.Si Banten Girang dan Banten Lama merupakan daerah wisata di Provinsi Banten yang masih memiliki banyak peninggalan sejarah. Kuncen merupakan gelar sosial yang diberikan kepada seseorang yang dipercaya atau diberi tugas untuk menjaga suatu tempat, lokasi, daerah yang dikeramatkan. Pengunjung yang datang ke situs Banten Girang dan Banten Lama berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan simbol dan makna yang terbangun dalam interaksi yang terjadi antara kuncen dan pengunjung situs budaya Banten Girang dan Banten Lama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Narasumber dalam penelitian ini adalah kuncen dan pengunjung situs budaya Banten Girang dan Banten Lama. penelitian ini menggunakan teori Interaksionisme Simbolik. Hasil dari penelitian diketahui bahwa interaksi yang terjadi di situs budaya Banten Girang dan Banten Lama lebih dominan dalam penggunaan simbol-simbol non verbal seperti kinesic, paralanguage, sentuhan, waktu, artefact. Simbol-simbol nonverbal banyak ditafsirkan berbeda oleh pengunjung yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu di Banten Girang dan Banten lama banyak terdapat ritual-ritual yang masih dilakukan dan ditafsirkan berbeda oleh para pengunjung yang datang, seperti ritual mandi di pemandian roro denok, pemandian di Kasunyatan, pemandian surosowan, ritual tebar bunga, membakar kemenyan, air berkah, memasang bendera di makam. Simbol verbal yang digunakan dalam interaksi di Banten Girang adalah Bahasa sunda, dan di Banten Lama menggunakan bahasa Jawa Serang. Kata Kunci : Banten Girang, Banten Lama, Budaya, Interaksi, Kuncen, Pengunjung