PENGARUH VARIASI TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN HOMOGENISASI TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO ALUMINIUM AS-CAST HASIL DAUR ULANG KALENG MINUMAN

Main Author: Kepta Prasetya, Prindo
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://eprints.untirta.ac.id/4591/1/PENGARUH%20VARIASI%20TEMPERATUR%20DAN%20WAKTU%20TAHAN%20HOMOGENISASI%20TERHADAP%20SIFAT%20MEKANIS%20DAN%20STRUKTUR%20MIKRO%20ALUMINIUM%20AS-CAST%20HASIL%20DAUR%20ULANG%20KALENG%20MINUMAN.pdf
https://eprints.untirta.ac.id/4591/
https://ft.untirta.ac.id/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan alumunium di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 900 ribu ton per-tahun yang terdiri dari ingot, billet dan ingot primer. Sedangkan data Kementerian Lingkungan dan Kehutanan menyebutkan bahwa total sampah kaleng di Indonesia mencapai 187,2 juta ton per tahun. Sehingga dilakukanya daur ulang kaleng minuman untuk mengurangi sampah di Indonesia. Alumunium as- cast hasil daur ulang kaleng minuman pada saat proses pengecoran mengalami segregasi diakibatkan laju pendinginan yang cepat sehingga menyebabkan distribusi elemen paduan yang tidak merata di dalam struktur mikro. Oleh karena itu, diperlukan salah satu metode untuk mengurangi segregasi tersebut, salah satunya dengan menggunakan metode heat treatment. Metode heat treatment yang digunakan pada penelitian ini yaitu homogenisasi dengan menggunakan material aluminium as-cast hasil daur ulang kaleng minuman. Aluminium ini dilakukan proses homogenisasi variasi temperatur 450oC, 500oC dan 550oC dengan variasi waktu tahan 2, 3, dan 4 jam. Pengujian komposisi, sifat mekanik seperti uji kekerasan, hingga struktur mikro diuji setelah dilakukan proses homogenisasi. Uji keras dilakukan menggunakan alat uji kekerasan vickers dengan beban penjejakan 100 gf dan waktu penjejakan selama 10 detik. Hasil uji keras tertinggi yang dicapai yaitu sebesar 71,97 HV pada sampel temperatur 450oC dengan waktu tahan 2 jam. Dan hasil terendah yaitu 44,97 HV pada sampel temperatur 550oC dengan waktu tahan 4 jam. Perubahan ukuran dan morfologi struktur mikro juga terjadi setelah proses homogenisasi yang dianalisa menggunakan alat mikroskop optik. Hasil analisa batas butir paling halus dengan morfologi butir menjadi lebih besar mencapai ukuran 277,30 μm pada sampel temperatur 550oC dengan waktu tahan 4 jam.