PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU AGING PERLAKUAN PANAS T6 TERHADAP NILAI KEKERASAN DAN KUAT TARIK METAL MATRIX COMPOSITE ADC12 DAN 6% GRAFIT

Main Author: Kafi, Muhammad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: https://eprints.untirta.ac.id/4577/1/PENGARUH%20TEMPERATUR%20DAN%20WAKTU%20AGING%20PERLAKUAN%20PANAS%20T6%20TERHADAP%20NILAI%20KEKERASAN%20DAN%20KUAT%20TARIK%20METAL%20MATRIX%20COMPOSITE%20ADC12%20DAN%206%25%20GRAFIT.pdf
https://eprints.untirta.ac.id/4577/
https://ft.untirta.ac.id/
Daftar Isi:
  • Piston adalah salah satu komponen penting dalam kendaraan bermotor yang berperan pada proses pembakaran di ruang bakar sehingga material piston harus memiliki material dengan spesifikasi khusus dan biasanya digunakan paduan alumunium. Untuk meningkatkan sifat mekanis guna memperpanjang umur pakai dilakukan pencampuran dengan grafit. Perlakuan panas T6 adalah salah satu metode perlakuan panas yang bertujuan untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan material. Pada perlakuan panas T6 terdiri dari dua tahap yaitu solution treatment dan artificial aging. Temperatur dan waktu tahan merupakan variabel yang menentukan performa artificial aging, apabila terlalu lama maka akan terjadi peristiwa over aged dimana kekerasan dan kekuatannya menurun. Pada komposit ADC12-grafit belum ditemukan temperatur dan waktu tahan yang optimum untuk mendapatkan nilai kekerasan dan kekuatan maksimal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk Mengetahui pengaruh variasi temperatur dan variasi waktu tahan artificial aging yang optimum terhadap struktur mikro dan peningkatan sifat mekanis yang terjadi dengan pengukuran nilai kekerasan dan kuat tarik. Proses artificial aging dilakukan dengan variasi temperatur 135oC, 190oC, 240oC dan waktu tahan selama 6 jam, 8 jam, dan 10 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekerasan tertinggi diperoleh pada temperatur 190oC selama 6 jam yaitu 88 HRB dan nilai kuat tarik tertinggi diperoleh pada temperatur aging 190oC selama 8 jam yaitu 231 MPa. Hal ini dikarenakan terjadi nya fase peak aged dimana ukuran butir pada presipitat berturut turut 248,614 μm2 dan 113,008 μm2 ditambah persebaran grafit yang merata.