PRASANGKA SOSIAL ANTARA MAHASISWA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS PRIBUMI DI UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Main Authors: Nisa, Ana Zahrotun, Yuliana, Nina, Restu, Uliviana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.untirta.ac.id/282/1/Skripsi%20KOM%20-%20ANA%20ZAHROTUN%20NISA%20-%202012.pdf
http://eprints.untirta.ac.id/282/
http://kom.fisip-untirta.ac.id
Daftar Isi:
  • Ana Zahrotun Nisa. NIM. 082076. Skripsi. Prasangka Sosial Antara Mahasiswa Etnis Tionghoa dan Etnis Pribumi di Universitas Tarumanagara. Universitas Tarumanagara merupakan salah satu universitas swasta di Jakarta yang memiliki mahasiswa dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Bila diamati, persentase mahasiswa yang beretnis Tionghoa berjumlah kurang lebih 70% dari keseluruhan mahasiswa. Ini menjadikan etnis Tionghoa menjadi mayoritas dan etnis Pribumi menjadi minoritas di Universitas Tarumanagara. Bukan tidak mungkin hal ini dapat menimbulkan kesenjangan dan menyuburkan terjadinya prasangka sosial antara etnis Pribumi dan Tionghoa di kampus tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan serta menjelaskan terjadinya prasangka sosial diantara mahasiswa etnis Tionghoa dan mahasiswa etnis Pribumi di Universitas Tarumanagara yang terbentuk dari persepsi-persepsi negatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Karena peneliti berupaya untuk menggambarkan secara jelas bagaimana prasangka sosial antara mahasiswa etnis Tionghoa dan etnis Pribumi di Universitas Tarumanagara sebagai salah satu universitas yang mayoritas mahasiswanya adalah Tionghoa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan observasi dan wawancara. Hasil penelitian Prasangka sosial antara mahasiswa etnis Tionghoa dan etnis Pribumi di Universitas Tarumanagara ialah terbentuk berdasarkan faktor lingkungan, perbedaan fisik, perbedaan gaya hidup, ekslusifitas kelompok, dan pengalaman individual yang tak menyenangkan. Prasangka sosial memiliki kualitas suka dan tidak suka pada objek yang diprasangkainya dan kondisi ini mempengaruhi tindakan atau perilaku seseorang yang berprasangka tersebut. Pengkategorian cenderung mengkontraskan antara dua pihak yang berbeda. Jika yang satu dinilai baik maka kelompok lain cenderung dinilai buruk. Keadaan ini dapat menimbulkan hambatan dalam prestasi dan komunikasi karena masing-masing kelompok merasa paling baik. Keadaan ini baik terbuka ataupun tidak telah melahirkan prasangka sosial.