PEMBERIAN BERBAGAI JENIS MULSA ANORGANIK DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill)
Main Author: | ANGGRAENI, NOVITASARI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.untirta.ac.id/2394/1/PEMBERIAN%20BERBAGAI%20JENIS%20MULSA%20ANORGANIK%20DAN%20KONSENTRASI%20ZAT%20PENGATUR%20TUMBUH%20TERHADAP%20PERTUMBUHAN%20DAN%20HASIL%20TANAMAN%20TOMAT%20%28Lycopersicum%20esculentum%20Mill%29.PDF https://eprints.untirta.ac.id/2394/ https://faperta.untirta.ac.id/ |
Daftar Isi:
- Novitasari Anggraeni. 2019. Pemberian Berbagai Jenis Mulsa Anorganik dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Dibawah Bimbingan Putra Utama dan Sri Ritawati. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan salah satu komoditas pertanian unggul karena tomat mempunyai kandungan gizi dan prospek pasar yang baik. Permintaan tomat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan berbagai macam teknologi budidaya. Salah satu teknologi budidaya yang dapat meningkatkan produksi adalah dengan penggunaan mulsa. Selain itu, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas buah tomat adalah dengan penambahan zat pengatur tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai jenis mulsa anorganik dan konsentrasi zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan dan hasil tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2018 di Lahan SDN Cimanis 4 Pandeglang Banten. Penelitian ini menggunakan metode rancangan percobaan Rancangan Petak Terpisah yang diulang sebanyak tiga kali dan terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah mulsa anorganik sebagai petak utama yang terdiri dari 3 taraf, yaitu M0 (tanpa mulsa), M1 (mulsa perak), dan M2 (mulsa hitam). Faktor kedua adalah konsentrasi zat pengatur tumbuh sebagai anak petak yang terdiri dari 5 taraf, yaitu H0 (0 ml/l air), H1 (2 ml/l air), H2 (4 ml/l air), H3 (6 ml/l air), dan H4 (8 ml/l air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mulsa perak memberikan hasil terbaik terhadap parameter tinggi tanaman 2 MST (28,44 cm), 3 MST (47,53 cm), dan parameter diameter batang 2 MST (0,51 cm), 3 MST (0,75 cm). Perlakuan konsentrasi zat pengatur tumbuh 2 ml/l air (H1) dan 4 ml/l air (H2) memberikan hasil terbaik terhadap parameter tinggi tanaman pada umur 3 MST (49,21 cm) dan umur keluarnya bunga (27,56 HST). Hampir tidak terdapat interaksi antara perlakuan mulsa anorganik dan konsentrasi zat pengatur tumbuh terhadap semua parameter yang diamati.