Pemahaman Idealisme dalam Profesi Wartawan (Studi pada Wartawan di Banten)

Main Authors: Rislaesa, Ririn Muthia, Ahmad, Ikhsan, Prasetya, Teguh Iman
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.untirta.ac.id/197/1/SKRIPSI%20KOM%20-%20RIRIN%20MUTHIA%20RISLAESA%200732052.pdf
http://eprints.untirta.ac.id/197/
http://kom.fisip-untirta.ac.id
Daftar Isi:
  • Ririn Muthia Rislaesa. NIM. 073052. Skripsi. Pemahaman Idealisme dalam Profesi Wartawan ( Studi pada Wartawan Lokal di Banten). Wartawan dijuluki sebagai kepanjangan tangan dan penyambung lidah rakyat. Pendapat setiap orang terhadap profesi wartawan tentu berbeda. Begitu pula pendapat wartawan mengenai profesinya dan bagaimana ia memahami idealisme dalam profesinya. Belum diketahuinya bagaimana pemahaman wartawan terhadap profesi mereka yang berkaitan mengenai idealisme, membuat peneliti merasa tertarik untuk meneliti. Penelitian ini berupaya untuk menggambarkan pendapat atau paham yang telah ada dalam pikiran wartawan di Banten mengenai idealisme wartawan. Peneliti mengambil lokasi penelitian di Banten. Pemilihan lokasi penelitian di Banten ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Banten merupakan provinsi yang terlihat semakin berkembang, dengan demikian prosentase keanekaragaman media dan wartawan semakin besar. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pemahaman idealisme dalam profesi wartawan. Pemahaman idealisme dalam profesi ini terkait dengan profesionalisme, independensi, dan kesejahteraan yang tentunya sangat mempengaruhi idealisme seorang wartawan, sehingga mengakibatkan penyimpangan perilaku dikalangan wartawan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dimana peneliti berusaha menggambarkan secara detail mengenai segala data dan informasi yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan alur pikir teori Konstruksi Sosial ( the social construction of self) yang di dalamnya terdapat teori Konsep Diri yang dikemukakan oleh Rom Harre. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa wartawan di Banten memiliki konsep diri bahwa profesinya merupakan profesi yang mulia. Profesi wartawan bukan hanya pekerjaan mencari dan menyusun berita untuk suatu perusahaan media yang diiakukan semata-mata mencari penghasilan, lebih jauh daripada itu ialah mereka memiliki tanggung jawab moral kepada publik. Didasarkan pada tinjauan teori konsep Diri, diketahui jika wartawan di Banten memiliki beberapa pergeseran konsep diri dibanding ketika baru menjadi wartawan. Wartawan yang sebelumnya menganggap imbalan merupakan hal yang tidak diperbolehkan, bergeser menjadi diperbolehkan asal tidak meminta. Pergeseran konsep diri ini berimbas pada independensi wartawan dan idealisme mereka yang makin terkikis.