Daftar Isi:
  • Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia,berdasarkan peta persebaran gempa bumi di Indonesia, provinsi Banten termasuk dalam daerah yang rawan gempa, tercatat pada 2018 terjadi gempa di Lebak berkekuatan 6,1 Magnitudo yang mengakibatkan sebanyak 8.467 rumah rusak, danpada tahun 2019 terjadi gempa di Sumur berkekuatan 6,9 Magnitudo yangmengakibatkan 476 rumah rusak. Kota Cilegon memiliki resiko tinggi terjadinyagempa dan tsunami karena letaknya berdekatan dengan Gunung Anak Krakatau danSelat Sunda, akan tetapi mayoritas rumah penduduk di Kota Cilegon tidakmenggunakan perhitungan struktur dan pedoman teknis, maka dari itu pentinguntuk melakukan evaluasi kesesuaian struktur rumah tinggal terhadap pedoman teknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian rumah tinggal di KotaCilegon terhadap pedoman teknis, mengetahui persentase kesesuaian rumah tinggal dan mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terhadap pedoman teknis, sertamengetahui ketidaksesuaian struktur bangunan. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar rumah di Kota Cilegon tidak sesuaidengan pedoman teknis rumah tinggal tahan gempa, sebanyak 71,25% rumahtinggal tidak sesuai dan 28,75% rumah tinggal sesuai, dari data hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pemahaman masyarakat terhadap pedoman teknis diKota Cilegon cukup rendah sebesar 11,25%, dan struktur dengan persentaseterendah yaitu balok lintei sebesar 21,06%.