Daftar Isi:
  • Provinsi Banten merupakan daerah yang sesuai untuk pengembangan tanaman jagung. Pengelolaan pertanian di Banten masih bersifat tradisional dan produksinya masih relatif rendah, sedangkan permintaannya kebutuhan akan jagung semakin meningkat untuk tiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh penggunaan input Pupuk organik, Pupuk Urea, Pupuk NPK, Tenaga Kerja dan Populasi Tanaman terhadap produksi jagung baik secara parsial maupun simultan dan menganalisis efisiensi produksi antara benih jagung hibrida umum 2 dan umum 3 di Provinsi Banten. Responden petani jagung hibrida pada saat penelitian menggunakan benih jagung hibrida umum 2 (varietas NK 212 dan Bisi 18) dan umum 3 (varietas Bisi 226 dan A6), keduanya merupakan jenis jagung hibrida silang tunggal (single croos). Penentuan responden dilakukan dengan cara sengaja (purposive sampling) dengan memperhatikan karakteristik yang dimiliki calon responden yang sesuai dengan tujuan penelitian. Lokasi penelitian berada di wilayah penghasil jagung yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak, total responden sebanyak 80 orang. Hasil Peneltian antara lain (1) Pengaruh input produksi terhadap produksi jagung pipil kering secara parsial pada jagung hibrida umum 2, penggunaan pupuk organic (X1), Pupuk urea (X2), pupuk NPK (X3), tenaga kerja (X4) dan populasi tanaman (X5) mempengaruhi produksi jagung pipilan 27,7 persen sedangkan sisanya 72,3 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian, sedangkan pada jagung hibrida umum 3 mempengaruhi produksi jagung pipilan 59,7 persen sedangkan sisanya 40,3 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian, pada jagung hibrida umum 2 dan jagung hibrida umum 3, pengaruh simultan penggunaan faktor produksi menghasilkan pengaruh secara serempak terhadap produksi jagung pipil kering, dan (2) Efisiensi ekonomi benih pada jagung hibrida umum 2 dan jagung hibrida umum 3, keseluruhan input produksi tidak efisien, hal ini diakibatkan penggunaan input produksi melebihi optimal sehingga perlu dikurangi.