“MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN” (Penelitian Tindakan pada Anak Usia 4-5 tahun di TK. Islam Widya Cendekia, Taman Widya Asri, Serang-Banten)
Daftar Isi:
- Perilaku prososial adalah perilaku yang mempunyai tingkat pengorbanan tertentu yang tujuannya memberikan keuntungan bagi orang lain baik secara fisik maupun psikologis, menciptakan perdamaian dan meningkatkan toleransi hidup terhadap sesame, namun tidak keuntungan yang jelas bagi individu yang melakukan tindakan, dan pengertian perilalku prososial dalam kehidupan bermasyarakat, manusia dituntut untuk berinteraksi dengan sesame, karena manusia adalah makhluk sosial, bermasyarakat atau bersosial. Adapun kegiatan bermain peran adalah permainan memerankan tokoh-tokoh, binatang atau benda-benda disekitar anak. Dan untuk meningkatkan perilaku prososial pada anak adalah melalui kegiatan bermain peran, karena kegiatan ini sangat menyenangkan dan membebaskan anak berinteraksi satu sama lain. Perilaku prososial pada anak usia 4-5 tahun di TK Islam Widya Cendekia Serang-Banten masih rendah, hal ini disebabkan masih ada anak yang kesulitan bersosialisasi, tidak aktif dan tidak mau berbaur dengan teman sekelasnya, metode pembelajaran yang digunakan puntidak menarik sehingga membuat anak cepat bosan dan jenuh sehingga pembelajaran kurang optimal. Maka diperlukannya kegiatan pembelajaran yang menarik seperti bermain peran menggunakan berbagai media. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang meliputi dua siklus, siklus I terdiri dari 8 tindakan dan siklus II terdiri dari 2 tindakan. Tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu : (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun di TK Islam Widya Cendekia, Serang-Banten dengan jumlah 16 anak yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Berdasarkan data yang didapat pada pra tindakan, perilalku prososial anak usia 4- 5 tahun berada pada skala rendah dengan presentase 27%. Berdasarkan analisis data penelitian dan pembahasan, maka diperoleh hasil bahwa melalui kegiatan bermain peran, perilaku prososial anak usia 4-5 tahun pada siklus I adalah sebesar 53%, sedangkan pada siklus ke II menjadi 77%, artinya telah melebihi skor keberhasilan yang telah ditentukan yaitu sebesar 70%. Kemampuan yang ditunjukan anak pun berubah setelah diberikan tindakan. Anak lebih senang dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta aktif dalam setiap kegiatan. Untuk itu dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian dinyatakan berhasil.