PERSEPSI ANAK-ANAK DALAM MENONTON TELEVISI (Studi Kasus Heavy Viewer, Medium Viewer, Light Viewer Pada Anak-anak di Perumahan Persada Banten)
Main Author: | Yunisari, Triara |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.untirta.ac.id/12763/1/PERSEPSI%20ANAK-ANAK%20DALAM%20MENONTON%20TELEVISI.PDF https://eprints.untirta.ac.id/12763/ |
Daftar Isi:
- Televisi dapat menimbulkan dampak-dampak bagi pemirsanya, khususnya pada anak-anak. Rasa ingin tahu terhadap informasi menyebabkan pengaruh media terhadap anak semakin besar dengan adanya berbagai macam teknologi yang canggih. Dampak negatif dari acara televisi lebih besar daripada dampak positifnya. Dari televisi, anak-anak dapat menyaksikan semua tayangan pada program apapun sampai tayangan yang seharusnya belum layak atau pantas mereka tonton. Banyak acara-acara distasiun televisi yang kurang berkualitas yang bisa menjerumuskan anak pada hal-hal yang negatif. Seperti acara kekerasan, tindak kriminal kejahatan dan masih banyak acara yang tidak selayaknya menjadi perhatian anak. Acara-acara yang menyajikan sarana edukatif sangat sedikit sekali. Dari media televisi yang dikonsumsinya oleh mereka mempunyai pengaruh dalam kehidupan sehari-harinya yaitu penyebab, persepsi, intensitas penggunaan media, peran atau persepsi orang tua dan efek dari anak�anak melihat media televisi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dan data didapat dari hasil wawancara teknik Purposive Sampling dan memakai Triangulasi Sumber dengan 3 orang key informan dari anak-anak yang mengkonsumsi televisi, 2 orang informan pendukung dari orang tua dan 1 orang informan pendukung praktisi psikologi untuk penguat hasil wawancara. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di lapangan, bahwa penyebab mereka mengkonsumsi televisi cuaca, lingkungan, tidak adanya pembantu rumah tangga, tidak kreatifnya orang tua, dan luas rumah yang terbatas. Persepsi anak-anak terhadap media televisi menganggap menghibur, media televisi menjadi teman, televisi menjadi kebutuhan informasi, televisi sebagai inspirasi dan sebagai eksistensi. Dalam menonton televisi intensitas mengacu pada kebutuhan yang digunakan yaitu penonton berat melawan perintah orang tua, kemampuan berbahasa yang kasar dan malas mandi. Penonton sedang malas belajar, peniruan kata-kata. Sedangkan penonton ringan mengkonsumtif makanan, minuman dan mainan. Peran dan persepsi orang tua pada kebiasaan anak menonton televisi yaitu memberikan pengertian yang layak dan tidak layak ditonton, bersikap tegas, dan disiplin waktu. Efek dari media televisi sendiri yaitu adanya efek kognitif mereka memperoleh informasi tentang benda, proses pembuatan makanan, proses pembuatan mainan tradisional dalam acara reality show Bolang, Laptop si unyil dan Asal-Usul dan efek behavioral mereka menonton acara Catatan Si Olga menyebabkan selalu menolong orang lain, menonton kartun Sinchan menyebabkan membentak ketika disuruh.