PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Kadukacapi Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang Tahun Ajaran 2013/2014)

Main Author: Nurhayati, Ani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: https://eprints.untirta.ac.id/12506/1/PENGGUNAAN%20MODEL%20KOOPERATIF%20TIPE%20NUMBERED%20HEAD%20TOGETHER%20%28NHT%29%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20KEMAMPUAN%20PEMECA.PDF
https://eprints.untirta.ac.id/12506/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas IV SDN Kadukacapi melalui Model Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kadukacapi yang berjumlah 29 siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif antara guru mata pelajaran matematika, peneliti dan teman sejawat. Kemampuan pemecahan masalah yang diukur dalam penelitian ini, yaitu: 1) memahami masalah, 2) membuat rencana, 3) menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan 4) menafsirkan hasil jawaban. Data pada penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara siswa dan tes siklus. Diperoleh hasil penelitian bahwa: (1) Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model NHT dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas IV pada pokok bahasan Operasi Hitung Campuran. Pembelajaran dimulai dengan menyajikan lembar permasalahan yang berisi masalah Operasi hitung campuran. Siswa secara berkelompok menyelesaikan masalah dengan cara berfikir bersama kelompok. Dalam pelaksanaanya guru berperan sebagai fasilitator. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyajikan hasil kerjanya dan mengomentari hasil kerja temannya. Pada akhir pembelajaran, siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) secara berkelompok. (2) Aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan pada tiap pertemuan. (3) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dapat dilihat dari hasil tes siklus 1 dan 2. Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematik pada siklus I sebesar 64,605, meningkat menjadi 77,00 pada akhir siklus II. (4) Persentase ketuntasan belajar secara klasikal meningkat dari 51,72% menjadi 82,76% pada akhir siklus II