PENGARUH VARIASI ARUS PADA PENGELASAN SMAW TERHADAP NILAI KETANGGUHAN DAN LAJU KOROSI BAJA SS400

Main Author: ALWI, AKHMAD
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: https://eprints.untirta.ac.id/12338/1/PENGARUH%20VARIASI%20ARUS%20PADA%20PENGELASAN%20%20SMAW.pdf
https://eprints.untirta.ac.id/12338/
https://ft.untirta.ac.id/id/
Daftar Isi:
  • Penyambungan logam dengan sistem pengelasan banyak digunakan terutama pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding), seperti pada pengelasan lambung kapal. Beberapa masalah dalam pengelasan sering terjadi antara lain laju korosi yang signifikan, tegangan sisa dan kekerasan yang berlebihan sehingga dapat menurunkan ketangguhan las. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi permasalahan ini adalah dengan melakukan percobaan beberapa ampere dan pemilihan filler untuk menghindari adanya cacat las maupun perbedaan sifat mekanik. Masukan panas yang ditimbulkan arus yang tinggi, akan menghasilkan tegangan sisa yang besar sehingga membuat logam menjadi rentan terhadap korosi dan sekaligus bisa memperbesar daerah HAZ dan bisa mengurangi sifat mekanik hasil las. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menghasilkan penggunaan ampere yang tepat dan dapat menentukan karakteristik dari tiap ampere. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh anatara proses pengelasan dari masing – masing ampere. Pengelasan menggunakan las SMAW. Plate yang digunakan baja SS400 dengan ketebalan 12 mm. Jenis kampuh yang digunakan adalah kampuh V dengan sudut 700 . Dan arus yang digunakan ialah 90 A, 100 A dan 110 A. Elektroda yang digunakan ialah E7018 LB 52 dengan diameter 3.2 mm. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan, struktur mikro, uji kekerasan, uji impack dan korosi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan besar kecil ampere berpengaruh pada hasil uji. Dari hasil penelitian nilai kekerasan terbesar terdapat pada sampel 110 ampere dengan nilai kekerasan rata – rata sebesar 161.2 kg/mm2 pada daerah las. Ketangguhan daerah las tertinggi terdapat pada sampel 90 ampere dengan nilai rata – rata sebesar 1.77 J/mm2 . Sedangkan pada uji korosi nilai terendah terdapat pada sampel 90 ampere dengan nilai sebesar 2.398 mpy.