PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PADA MATERI TRIGONOMETRI (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas XI)
Main Author: | SUMIRAT, M REZKY FAJAR |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://eprints.untirta.ac.id/10402/1/PROFIL%20KEMAMPUAN%20BERPIKIR%20KRITIS%20MATEMATIS%20SISWA%20DITINJAU%20DARI%20GAYA%20BELAJAR%20PADA%20MATERI%20TRIGONOME.PDF https://eprints.untirta.ac.id/10402/ |
Daftar Isi:
- Profil kemampuan berpikir kritis matematis siswa ditinjau dari gaya belajar merupakan deskripsi keadaan atau potensi yang ada dalam diri siswa berdasarkan gaya belajarnya pada kemampuan berpikir kritis matematis. Gaya belajar merupakan cara termudah bagi seseorang untuk belajar, dan bagaimana cara untuk memahami suatu hal atau pelajaran. Gaya belajar berdasarkan DePorter dibagi ke dalam tiga tipe, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Gaya belajar siswa bisa diamati dari kecerdasan majemuk yang mereka miliki, dan setiap siswa memiliki kecerdasan masing-masing yang lebih dominan. Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan salah satu kompetensi yang dibutuhkan siswa. Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan kemampuan untuk membuktikan, membuat pola dan generalisasi, dan memecahkan masalah matematis dengan berpikir serius, aktif, dan teliti. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan atau potensi dan gambaran yang ada dalam diri siswa berdasarkan gaya belajarnya pada kemampuan berpikir kritis matematis. Subjek dalam penelitian ini adalah enam siswa kelas XI. MIA. 1 SMA Prisma Kota Serang. Subjek dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen utama serta angket penggolongan gaya belajar, tes kemampuan berpikir kritis matematis, dan wawancara sebagai instrumen pendukung. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa siswa visual membuktikan pernyataan dengan terstruktur, menuliskan pola secara sistematis, dan menuliskan unsur yang dipelukan soal dengan lengkap, melukiskan model matematika. Siswa auditorial membuktikan pernyataan secara langsung, menuliskan pola secara sistematis, tidak menuliskan pola dengan kategori yang lebih luas, salah dalam menggunakan lambang, dan tidak menuliskan unsur yang terdapat dalam soal dengan lengkap, melukiskan model matematika dengan kurang jelas. Siswa kinestetik membuktikan secara langsung, menuliskan pola secara sistematis, menuliskan pola untuk kategori yang lebih luas, salah dalam menggunakan lambang, dan tidak menuliskan unsur yang terdapat dalam soal dengan lengkap, melukiskan model matematika dengan kurang jelas.